Di era 70-an, Kalimantan hanyalah sebuah perkampungan nelayan kecil. Para pendiri kami memulai usahanya dengan sangat sederhana. Dengan bekerja keras dan berbekal kemauan serta didorong oleh kebutuhan untuk bertahan hidup dan memberikan, pendiri perusahaan kami berjualan beberapa komoditas rumah tangga.
Aktivitas perdagangan pertama pendiri diawali dengan perdagangan kayu dan beras. Dengan memiliki pengetahuan lokal dan peralatan perahu kargo kayu yang pertama kali dimiliki, perdagangan dilakukan di daratan Tarakan. Sebuah tim (yang kemudian menjadi Dewan Direksi perusahaan kelompok PMJ) melayari lautan berbahaya untuk melakukan perdagangan komoditas di Tarakan.
Pendiri kami dikenal sebagai orang yang pekerja keras, tegas, dan dermawan dalam kegiatan pengembangan masyarakat lokal. Konsesi penebangan kayu pertama diberikan kepadanya dan PT. Pipit Mutiara Jaya didirikan.
Perusahaan pertama kali memperkejakan 50 orang dan banyak diantara mereka yang saat ini masih bertahan di perusahaan. Dengan keberhasilannya yang luar biasa di konsesi penebangan kayu pertama, PMJ menyatakan dirinya sebagai salah satu dari perusahaan resmi pertama di Tarakan.
PMJ memperluas usahanya dalam perdagangan kayu dan meningkatkan volume ekspornya. Waktu itu kami mendirikan kantor pusat di Jln Yos Sudarso dan masih beroperasi hingga sekarang. Pipit Group menjadi salah satu dari perusahaan terkemuka dalam membantu kegiatan pengembangan masyarakat lokal.
Kami mendirikan beberapa kantor baru dan PMJ memperluas usahanya di bidang pertambangan, perikanan dan penggalian. Kami memperoleh ijin lokasi tambak udang seluas 16,000 hektar. Lokasi tambak Siberuang dan Bebatu telah dibangun dan tambak udang ratusan kilometer sepanjang jalan Kalimantan telah menjadi milik kami melalui kontrak.
Pertama-tama kami memperoleh ijin lokasi perkebunan seluas 42,000 hektar. Perusahaan anggota kami, PT. Pipit Mutiara Indah, hingga kini merasa bangga karena menjadi salah satu dari sebagian besar pemegang konsesi yang terpelihara dengan baik di negeri ini. PT. Nunukan Bara Sukses, penerima konsesi perkebunan kedua adalah anggota kebanggaan Round Table Sustainable Palm Oil.
In the 70s, Kalimantan was just a small fishing village. Our founders started their business very simply. By working hard and armed with a will and driven by the need to survive and provide, the founders of our company sell several household commodities.
The founder's first trading activity began with trading in timber and rice. With local knowledge and the first wooden cargo boat equipment, trade was carried out on the mainland of Tarakan. A team (which later became the Board of Directors of the PMJ group of companies) sailed the treacherous seas to trade commodities in Tarakan.
Our founders are known as hardworking, decisive, and generous people in local community development activities. The first logging concession was granted to him and PT. Pipit Mutiara Jaya was founded.
The company first employed 50 people and many of them are currently still in the company. With its remarkable success in the first logging concession, PMJ declared itself one of the first official companies in Tarakan.
PMJ expanded its business in the timber trade and increased its export volume. At that time we established our head office on Jln Yos Sudarso and it is still operating today. Pipit Group is one of the leading companies in assisting local community development activities.
We set up several new offices and PMJ expanded its business in mining, fishing and quarrying. We obtained a location permit for a shrimp farm covering an area of 16,000 hectares. The locations for the Siberuang and Bebatu ponds have been developed and the shrimp ponds hundreds of kilometers along the Kalimantan road have become our property through contracts.
We first obtained a location permit for a 42,000 hectare plantation. Our member company, PT. Pipit Mutiara Indah is proud to be one of the most well-maintained concession holders in the country. PT. Nunukan Bara Sukses, the recipient of the second plantation concession, is a proud member of the Round Table on Sustainable Palm Oil.